cusor

http://yourjavascript.com/39172211060/kursor-bintang-merah.js

Sabtu, 09 Mei 2015

Tentang Baja

Makalah Pengetahuan Bahan
BAJA
Oleh :
Kelompok 2
Anggota : Hasmalinar
                 Nurul Syahputri Sulaiman
Cut Yosi Anggraini
Tursina Hasnah
Cut Nazila Fitri
Setia Maghfirah
Reza Sholicin M.Nst
M. Nazir Shadiq












PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH

2015



1.      Pengertian Baja
Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 %. Ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi. Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang dapat dibentuk seccara plastik. Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana baja menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.

2.      Sejarah Baja
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM. Pada tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas. Di tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya. Pada tahun 800 SM, bangsawan india berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya. Pada tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi dan ditahun 400 – 500 SM, edukasi pembauatan baja sudah memasuki kawasan eropa. Baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus. bijih besi antara lain :
· Hematite - Fe2O3 - 70 % iron
· Magnetite - Fe3O4 - 72 % iron
· Limonite - Fe2O3 + H2O - 50 % to 66 % iron
· Siderite - FeCO3 - 48 % iron

3.      Proses pembuatan baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Adabeberapa proses pembuatan baja antara lain :
a)      Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping. Sistem kerja dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C, dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor) dan kembali ditegakkan. Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor. Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.


b)      Proses Bessemer (asam)
Ditemukan oleh orang Inggris Sir Henry Bessemer dapur ini terdiri dari satu tabung yang berbentuk  bulat lonjong dan menghadap ke samping. Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3.


c)      Proses Thomas (baja)
Ditemukan oleh Thomas, dapur ini hampir sama dengan dapur Bessemer hanya saja proses Thomas phospor terbakar setelah zat arangnya terbakar. Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit (kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)), besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

d)     Proses Siemens Martin
Ditemukan oleh Siemens Martin pada tahun 1865, dapur ini terdiri atas tungku untuk bahan  yang dicairkan dan biasanya  menggunakan empat ruangan sebagai pemanas gas dan udara. Pada proses ini digunakan muatan besi bekas dicampur dengan besi kasar.
Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
-          Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur sebagai Fundamen/ landasan dapur
-          Menghemat pemakaian tempat bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih, besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2), besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)


e)      Proses Basic Oxygen Furnace
Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan) ,oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2. Kemudian ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
-          BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
-          Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
-          Tidak perlu tuyer di bagian bawah
-          Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
-          Biaya operasi murah

f)       Proses dapur listrik
Menggunakan temperatur tinggi dari busur cahaya elektrode dan induksi listrik dengan sumber
tenaga listik untuk melelehkan besi kasar. Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
-          Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
-          Temperatur dapat diatur
-          Efisiensi termis dapur tinggi
-          Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
-          Kerugian akibat penguapan sangat kecil


g)      Proses dapur kupola
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Prosesnya :
-          Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
-          Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
-          Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
-          Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi akan bereaksi dengan karbon Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.

h)      Proses dapur Cawan
Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
kemudian dapur ditutup rapat. kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair. Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-bajaistimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan.

4.      Klasifikasi baja
Menurut komposisi kimianya:
a)      Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;
-          Baja karbon rendah (low carbon steelรจ)  machine,
-          machinery
-          mild steel

 0,05 % - 0,30% C.
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.
Penggunaannya:
0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
§  Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
            Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
§  Baja karbon tinggi (high carbon steelรจ)  tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 %
 Penggunaannya dapat untuk screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers,tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
b)      Baja paduan (alloy steel)
 Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
§  Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
§  Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
§  Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
§  Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
§  Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
§  Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
§  High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel.

1.      Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).

2.      High Speed Steel รจ(HSS)  Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengancarbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel.


Baja Paduan dengan Sifat Khusus
-          Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Sifatnya antara lain:
a.       Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
b.      Tahan temperature rendah maupun tinggi
c.       Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
d.      Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
e.       Tahan terhadap oksidasi
f.       Kuat dan dapat ditempa
g.      Mudah dibersihkan
h.      Mengkilat dan tampak menarik         

-          -          High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
-          Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau. Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ยบC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan bajadengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut. Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.


Selasa, 05 Mei 2015

ENAM WANITA YG TIDAK BISA MENCIUM BAU SYURGA

1.) Wanita yg menyemir rambutnya, khususnya dgn warna hitam “Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dgn warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)

2.) Wanita yg minta cerai tanpa suatu alasan
“Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” ( Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)


3.) Wanita yg mengaku keturunan orang lain
“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (. Ahmad; shahih)


4.) Wanita yg sombong
“Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” ( Muslim)


5.) Wanita yg menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” (Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)


6.) Wanita yg berpakaian tapi telanjang
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” ( Muslim).


Astaghfirullah, ampunilah kami ya Rabb. Silahkan bagikan pesan Rasulullah ini, agar semakin banyak keluarga kita terselamatkan. semoga yg membagikan termasuk ahli syurga. aamiin.

Sabtu, 02 Mei 2015

Agroklimatologi Pengaruh Iklim dan cuaca Terhadap Tanaman Tomat









AUDIT ENERGI PADA LABORATORIUM TEKNIK TANAH DAN AIR

Laporan Energi dan Elektrifikasi
AUDIT ENERGI
PADA LABORATORIUM TEKNIK TANAH DAN AIR

OLEH :
KELOMPOK 5
                          Anggota :
Nurul Syahputri Sulaiman   (1305106010070)
Cut Yosi Anggraini             (1305106010073)
Fathan Adha                         (1305106010079)
Rinaldi Dwi Putra                 (1305106010092)
Setia Maghfirah                    (1305106010067)
Achyar Fadsy                        (1305106010071)
Mareti Adelisa                       (1305106010052)

                                           




PROGRAM STUDI TEKNIK PETANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
BAB I. PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
Audit energi adalah  teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi -pada bangunan gedung dan mengenali cara-cara untuk penghematannya. Penggunaan alat-alat listrik dalamkehidupan sehari- hari sangat praktis dan efektif. Namun semakin banyak peralatan elektronik digunakan di masyarakat menyebabkan konsumsi energi listrik juga meningkat. Energi listrik merupakan energi yang sangat vital dalam  operasional perusahaan, gedung – gedung serta laboratorium seperti laboratorium teknik tanah dan air progran studi teknik pertanian yang berada di fakultas pertanian universitas syiah kuala . Hampir semua peralatan dan sumber penerangan  yang digunakan di laboratorium berasal dari energi listrik . Namun dalam pemakaiannya  banyak dikeluhkan adanya ketidakefisiensian energi listrik ini.
 Demikian pula pada laboratorium teknik tanah dan air yang setiap minggu beroperasi selama 12 jam dalam sehari. Peralatan elektronik yang di gunakan pada laboratorium teknik tanah dan air pun waktu pemakaian beragam, mulai dari pemakaian AC dan lampu yang digunakan 12 dalam sehari, fluid circuit friction dan pompa air digunakan 2,33 jam seminggu dan charger laptop digunakan 3 jam sehari. Dalam seminggu laboratorim teknik tanah dan air beroperasi hanya dari hari senin hingga sabtu (6 hari).

     B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Audit energi ?
2.      Berapa IKE pada laboratorium salama seminggu ?
3.      Kriteria apa laboratorium teknik tanah dan air tergolong ?


    C.     Tujuan
Tujuan dilakukannya perhitungan konsumsi listrik pada laboratorium teknik tanah dan air untuk mengefisienkan pemakaian energi pada laboratorium untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
         
            Intensitas Konsumi Energi (IKE), yakni pembagian antara konsumsi energi dengan satuan luas bangunan gedung. Konservasi energi upaya mengefisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan. Pengelolaan energi segala upaya untuk mengatur dan mengelola penggunaan energi seefisien mungkin pada bangunan gedung tanpa mengurangi tingkat kenyamanan di lingkungan hunian ataupun produktivitas di lingkungan kerja (Shalahuddin, 2002 ).
               
            Audit operasional adalah pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang di terapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efesiensi dan efektivitas, hasil akhir dari audit operasional berupa rekomendasi kepada menajeman untuk perbaikan operasi. Pada saat ini konsumen hanya bsa memilih peralatan listrik dengan melihat besarnya daya(watt) yang tertulis pada peralatan itu. Jadi konsumen tidak mendapat informasi tentang besr energi yang dibutuhkan untuk mengopersikan peralatan listrik tersebut (Ristek,2009).

Didunia industri,efisiensi palng tidak penting. Berita barunya adalah bahwa sejak krisis energi di tahun 1970-an , dengan memeperhatikan perkembangan penggunaan energi pada semua sektor baik pertanian maupan industri, seharusnya pertumbuhan pemakain energi yang di barengi dengan meningkatkannya produktivitas. Hal ini bisa ditandai dengan meningkatkan PDB. Jika dilihat dari pola perkembangan energi sektorat, peningkatan intensitas energi membuktikan bahwa  sektor industri semakin lama semakin boros. Hal ini sangat memprihatinkan sehingga energi – energi baru yang alternatif seta pengaplikasian audit energi di butuhkan untuk mengurangi krisis energi di dunia (Wilardjo, 2000).








BAB III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Analisa Data


Diketahui : lampu :4 buah (1 x 45 W)           Waktu penggunaan  72 jam/ minggu
         (1 minggu = 6 hari)
 AC : 1 buah(1 x  ½ PK) = 372,85 W

Fluid circuit friction : 3MCB = 30 A        Waktu penggunaan  2,33 jam/
      hari (1 minggu = 6 hari)
Pompa Air : 2 A

Charger Laptop : 3,42 A                        Waktu penggunaan  18 jam/ hari (1     
minggu = 6 hari)
Panjang ruangan : 8,11 m
Lebar ruangan : 6,9 m

Penyelesaian :

·         Lampu = 4 x 45 W
 = 180 W = 0,18 KW
0,18 KW X 72 jam = 12,96 KWh

·         AC = 372,85 W = 0,37 KW
0,37 KW x 72 jam = 26,64 KWh
·        
Fluid Circuit Friction = 30A                      1 A = 220 W
30  x 220 W = 6600 W = 6,6 KW
6,6 KW x 2,3 jam = 15,37 KWh

·         Pompa Air = 220 W x 2 = 440 W = 0,44 KW
0,44KW x 2,3 jam = 1,02 KWh

·         Charger Laptop = 220 W x 3,42 = 752, 4 W = 0,752 KW
0,752 KW x 18 jam = 13,54 KWh

Total KWh =  12,96 KWh + 15,37 KWh + 1,02 KWh + 13,54 KW h
     = 69,53 KWh/minggu

 Luas Ruangan = Pruangan x lruangan
                         = 8,11 m x 6,9 m
                        = 55,96 m2

Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
IKE =
       =
       = 1,242494  KWh/m2/minggu



     B.     Pembahasan

Dari pengumpulan data pemkaian energi listrik pada laboratorium teknik tanah air teknik pertanian yang ada di fakultas pertanian menunjukkan bahawa pada laboratorium tersebut memakai lampu yang berdaya 45 W dan AC yang berdaya ½ PK yang digunakan setiap 12 jam sehari, dan pemkaian fluid circuit friction yang berdaya 3 MCB dan pompa air yang digunakan berbarengan denga fluid circuit friction digunakan 2,33 jam/ minggu. Selain peralatan yang berada pada laboratorium, pemakai laboratorium seperti mahasiswa penelitian mencharger laptopnya rata-rata selama 3 jam sehari.

Luas ruangan laboratorium 55,96 m2 dengan panjang ruangan 8,11 m dan lebar ruangan 6,9 m. Dari data yang diperoleh maka besar daya yang digunakan untuk lampu sebesar 12,96 KWh/minggu, AC sebesar 26,64 KWh/minggu, fluid circuit friction sebesar 15,37 KWh/minggu, pompa air sebesar 1,02 KWh/minggu, dan charger laptop sebesar 13,54 KWh/minggu, sehingga besar total daya yang digunakan laboratorium teknik tanah dan air dalam seminggu yaitu 69,53 KWh/minggu. Dari perhitungan besar total daya yang digunakan serta luas ruangan maka Intensitas konsumsi energi (IKE) sebesar 1,242494 KWh/m2/minggu, sehingga laboratorium teknik tanah air program studi teknik petanian fakultas pertanian ini termasuk dalam kriteria sangat efesien karena desain ruangan sesuai standar dan tatacara perncanaan teknis konservasi peralatan energi dilakuan sesuai dengan prinsip-prinsip management energi.










BAB IV. PENUTUP

A.    Kesimpulan


Dari pengambilan data serta perhitungan yang dilakukan pada laboratorim teknik tanah air progran studi teknik pertanian di fakultas pertanian universitas pertanian sangatlah efesien dimana pemakaian energi 69,53 KWh dalam seminggu dan intensitas konsumsi energi sebesar 1,242494 KWh/m2/minggu.


B.     Saran

Dalam pengambilan data dan perhitungan sebaiknya di dapat lebih teliti dan rinci dalam pemakaian sehari – hari serta pengeluaran biaya pada pemakaian energi listrik pada laboratorium teknik tanah dan air.










                                                       






DAFTAR PUSTAKA

Ristek,2009. Sains dan teknologi. Gramedia . Jakarta
Shalahuddin, 2002. Audit Energi, Alat Ukur dan Studi Kasus di Bangunan Komersial. PT
         KONEBA (Persero). Semarang,.

Wilardjo, 2000. Pembangunan PLN : demi kemajuan peradaban. Obor indonesia. Bandung